Vaksinasi HPV menjadi salah satu terobosan penting dalam upaya pencegahan kanker serviks. Namun, muncul pertanyaan apakah setelah mendapatkan vaksin HPV, pemeriksaan Papsmear masih diperlukan? Jawabannya adalah ya, vaksinasi HPV dan Papsmear adalah dua langkah perlindungan yang saling melengkapi, bukan menggantikan.
Mengapa Masih Perlu Papsmear Setelah Vaksinasi HPV?
Vaksin HPV efektif, tetapi tidak melindungi Anda sepenuhnya dari kanker serviks. Meskipun telah diberikan vaksin HPV, masih ada beberapa alasan penting mengapa Papsmear diperlukan:
Perlindungan Terbatas Terhadap Jenis HPV
Saat ini, vaksin HPV seperti Gardasil dan Cervarix hanya melindungi dari beberapa jenis HPV yang menyebabkan kanker: HPV tipe 16 dan 18 yang menyebabkan kanker serviks dan HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin. Meskipun ada lebih dari 100 jenis HPV, sekitar 30 di antaranya dapat menginfeksi daerah genital, dan beberapa di antaranya berisiko tinggi menyebabkan kanker yang tidak dapat dicegah dengan vaksin.
Kemungkinan Terpapar HPV Sebelum Vaksinasi
Jika seseorang telah terpapar HPV sebelum divaksinasi, vaksin HPV tidak akan efektif melawan infeksi HPV yang sudah ada. Akibatnya, pemeriksaan Papsmear tetap diperlukan untuk menemukan perubahan sel yang tidak normal yang mungkin disebabkan oleh infeksi yang terjadi sebelum vaksinasi.
Rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia
WHO merekomendasikan dua kali pemeriksaan skrining, yaitu pada usia 35 tahun dan 45 tahun, dengan tindakan pengobatan untuk lesi prakanker yang terdeteksi. Sementara di Indonesia, meskipun program vaksinasi HPV sudah direncanakan sebagai bagian dari Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk anak kelas 5 atau 6 SD, deteksi dini seperti Papsmear atau IVA tetap direkomendasikan minimal 3 tahun sekali.
Rekomendasi Skrining Setelah Vaksinasi
Cleveland Clinic mengatakan bahwa meskipun hasil tes HPV Anda normal, Anda masih harus menjalani pemeriksaan ulang setiap lima tahun. Bahkan, jika Anda pernah positif pada tes sebelumnya, Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan ulang lebih sering. Ini sejalan dengan rekomendasi NHS yang mengatakan bahwa meskipun Anda telah divaksinasi HPV, masih ada kemungkinan kecil terkena kanker serviks.
Salah satu cara yang efektif untuk menemukan perubahan sel yang tidak normal sebelum menjadi kanker adalah dengan menjalani pemeriksaan Papsmear secara teratur. ACOGO mengatakan bahwa meskipun hasil tes DNA HPV positif, vaksinasi disarankan untuk wanita hingga usia 26 tahun. Ini karena tes DNA HPV tidak menentukan apakah seseorang akan mendapatkan manfaat dari vaksinasi.
Dengan teknologi terkini dan tenaga medis berpengalaman, KALGen Innolab yang merupakan laboratorium pemeriksaan kanke menawarkan layanan pemeriksaan Papsmear untuk mendeteksi kanker serviks pada tahap awal, memungkinkan Anda tetap terlindungi secara optimal meskipun telah menerima vaksin HPV.
Sumber Referensi: